Minggu, 16 Februari 2014

Antara 34, 119, 138 dan APTB

Poris memang bukan gudangnya bis kota, tapi paling tidak terminal ini juga dilayani beberapa bis kota, yang ternyata penumpangnya juga banyak lho. Coba saja dijam kerja naik bis2 yang pemberangkatan poris, niscaya saat berada di tol Tangerang-jakarta anda akan berdesakan bersama 80-an orang lainnya di dalam bus.

Sehari hari saya mencangkul di daerah Jakarta selatan, tepatnya di Jalan MT Haryono, Tebet. Meski tidak setiap hari naik bis kota ke kekantor tapi paling tidak saya pernah mencoba hampir semua bus kota yang melayani trayek Terminal Poris - kantor saya (Pancoran). Berikut sedikit corat coret saya tentang beberapa bis kota yang saya pakai untuk menuju kantor :

1. Mayasari bakti AC 34 (Poris - Blok M)
Boleh dibilang ini adalah bis favorit saya, saya paling sering menggunakan armada bus ini, meski saya harus turun slipi dan melanjutkan perjalanan ke kantor dengan Transjakarta atau Mayasari P 55. Bis ini dibekali dengan armada armada yang masih relatif baru, Hino AK8. Konfigurasi 59 seat dengan pintu tengah di sasis baru yang lumayan panjang ini membuat tempat duduk di bis ini terasa cukup lega untuk ukuran bis kota. Keunggulan bis ini daripada yang lain adalah jarak antar bisnya yang cukup rapat membuat bis ini tidak pernah ngetem. Rata2 butuh waktu 30 menit dari terminal poris untuk menyeser penumpang sampai akhirnya masuk tol Karawaci.

2. AJA 138 (Poris - Blok M)
Sudah cukup lama saya meninggalkan bis ini. Trayeknya hampir sama dengan AC 34, cuma bis ini terkesan sedikit lelet.. hehe. Saya pernah terlambat mengikuti sebuah training di Slipi gara2 bis ini ngetemnya kelamaan. Kadang butuh waktu 1 jam untuk masuk Tol Slipi. Beberapa kali naik ini bis selalu bisa di blong oleh AC 34 sebelum masuk tol.

3. AJA 119 (Poris - Kampung Melayu)
Jika pengen hemat seharusnya saya naik bis ini, cukup membayar Rp. 6500,- naik dari terminal poris dan langsung turun depan kantor. Kelemahan dari bis ini adalah, bisnya dah cukup tua, serta jumlahnya yang sedikit membuat jarak antar busnya cukup jauh. Lewat sedikit harus menunggu lama untuk dapat bis dibelakangnya. Keunggulannya selain saya bisa langsung turun depan kantor bis ini juga keluar di tol semanggi sehingga tidak perlu bermacet-macet ria di tomang/slipi.

4. APTB 03 (Poris - Taman Anggrek)
Saat bis ini dilauncing tahun 2012 saya langsung bersorak. Masalah yang menimpa saya saat pulang kerja dimana tidak ada bus yang mengantar sampe terminal porispun terpecahkan. Tapi sayang bus ini bertrayek melewati Daan mogot yang terkenal super macet, alhasil jika berangkat kerja naik bis ini saya sering kesiangan sampai kantor. Untuk Kepulangan saya masih bisa mengandalkan bis ini, meski jarak antar bisnya masih terlalu jauh dan lama. 

5. APTB 13 (Poris - Pulogadung)
Merupakan pemain baru di jalur poris. Dengan embel embel terintegrasi busway yang secara teory menawarkan waktu tempuh yang lebih cepat membuat bus yang dioperasikan Mayasari Bakti ini punya masa depan yang nampaknya cukup cerah. Kelemahannya satu, tarifnya cukup mahal Rp. 15.000,-. Tarif ini sama dengan APTB Cikarang - Kalideres yang sudah pasti jaraknya lebih jauh, bahkan masih lebih mahal dari APTB Jakarta Bogor. Untuk keberangkatan ke kantor sepertinya saya masih harus mencoret bis ini maklum meski bisa langsung turun didepan kantor tapi embel embel tarif Rp. 15.000,- terasa masih cukup mahal buat saya.

Dengan berbagai macam pilihan tersebut seharusnya tidak ada kendala untuk tiap hari saya ngantor menggunakan angkutan umum dengan bis kota. Tapi yang jadi kendala kenapa saya masih lebih sering menjadi seorang biker adalah : Saya tidak pernah kesulitan untuk berangkat menuju kantor, tapi saya selalu kesulitan untuk pulang ke rumah saat petang/malam hari. AC 34, 138, dan 119 tidak pernah sampai poris saat petang atau malam hari, jangankan poris, cikokol saja tidak pernah. Bis ini rata2 berputar di daerah karawaci. Artinya saya harus nyambung angkot sampai 3x untuk sampai ke Poris. APTB 03, juga bukan solusi tepat. terkadang saya harus menunggu sampai 45 menit di halte Central Park. APTB 13 belum pernah saya coba di malam hari, tetapi saya selalu liat bis ini selalu berputar arah di bawah fly over cikokol (veteran).

So, ada yang punya saran agar saya bisa sampai rumah dibawah jam 20.00? sehingga saya bisa meninggalkan status sebagai seorang biker? Tapi sarannya jangan disuruh naik KRL ya, saya malas harus oper 3x untuk sampai ke kantor. hehe