Jam 18.30 kami siap di shelter keberangkatan arah timur terminal Tirtonadi Solo. 2 unit MIRA dan Akas Asri Jogja-BWI ada disana. Pokoknya target malam ini Sumber Group (Sugeng Rahayu dan Sumber Selamet), terserah naik bis yang mana kami tidak hapal nopol Sumber yang banter, tapi setahu saya semua Sumber itu banter kalo dapat yang pelan berarti sedang apes saja, karena itu mungkin 1:100 hehe
Setelah 2 MIRA meninggalkan terminal kami pun naik Sugeng Rahayu W 7398 UY. Tidak lama setelah kami naik bis langsung jalan. Bangku panjang paling belakang jadi pilihan kami. Keluar terminal sampe karangayar sama sekali gak ada gregetnya. Deru mesin selalu di RPM rendah. Jalanan memang sedang padat di malam minggu itu. Sayapun mencoba merem buat mengumpulkan tenaga, balung tua seperti saya harus banyak istirahat tidak bisa dibandingkan sama Andry dan Didiet kawan touring saya di malam itu.
Lepas dari keramaian lho kok ternyata bis ini mulai kencang. Jalur tanpa sepator pun tampak tidak menghalangi liak liuk bis ini. Rangkaian kendaraan didepannya laksana jadi tiang tiang yang sengaja dipasang untuk orang yang sedang berlari zig zag. "Kanan kiri, awas, yo kanan prei terus!" begitu instruksi dari sang navigator alias asisten driver atau kernet. Saya yang sudah berniat merem jadi segar lagi. Body bis ini terasa berguncang keras saat pedal gas diinjak dalam dalam. Suara nyaring dari mesin yang ada di kabin depan terdengar sampai dibelakang. Saya bilang ke Andry, "kayaknya gasnya mentok deh" hehe. Tidak butuh waktu lama untuk kami sampai di ring road Sragen. Jalan yang cukup sempit ini tetap dilalui tanpa mengurangi bejekan pada pedal gas sedikitpun. Tak disangka ternyata di depan ada armada Mila jurusan Jogja-Banyuwangi sedang antri dibelakang truk. W 7398 UY pun langsung ngeblong mendahului si Mila. Wah tanpa perlawanan ini.. hehe
Kembali ke jalan utama jalur tengah Sragen, sebuah dim dari kanan dan meluncur dengan cepat si Mila Discovery mendahului dari kanan. Wow, Mila dengan stiker BMC besar di kaca belakang itu mulai panas ternyata. Bus dari group akas tersebut tampak gak mau kalah, mungkin dia mau nunjukin "mesinku dah baru, gak bakal rela kau kangkangi" hahaha. Driver W 7398 NY pun gak mau kalah, dia langsung menginjak gas dalam dalam, akhirnya aksi kejar kejaran 2 bis bermesin AK8 dan berbody discovery inipun tak terhindarkan. Jalur yang cukup ramai sepanjang Sragen - Ngawi ini serasa menjadi sirkuit bagi kedua bis tersebut. Tampak sekali permainan lampu sien dari Mila di depan begitu ciamik.. Sign kanan selalu hidup saat dia mendalui kendaraan2 didepannya, begitu mentok kress kendaraan di depannya Mila tersebut langsung memberikan sinyal sign kiri yang artinya SR dibelakangnya dilarang untuk ikut masuk. Beberapa kali kejar jekaran tersebut terhenti karena SR harus menaikkan dan menurunkan penumpang. Akhirnya kedua bis itu berpisah di Ngawi. Mila mengambil arah karag jadi dan SR menuju Maospati dan Madiun. Jam 21.30 kami sampai di terminal madiun yang terlihat sepi dan gelap itu.
Tujuan kami ke terminal Madiun ini ya untuk makan pecel, hehehe. Ada 2 orang ibu ibu penjual pecel di terminal tersebut. Para crew sumber group yang betugas kearah timur (Surabaya) pun pada beristirahat untuk sekedar minum kopi dan menikmati gorengan di terminal ini.
Jam 22.20 kamipun kembali bersiap kembali ke Solo. "Nyobain MIRA yuk" ajak saya kepada Andry dan Didit. "Manut om", kata mereka. 3 bus mira berturut turut masuk terminal, belum begitu tertarik karena kondisi bus agak penuh. Kemudian rombongan Sumber Group masuk ke terminal. Akhirnya kami kembali memilih naik Sumber Group. Kali kita mendapatkan bus dengan Nopol W 7282 UY. Belum lama berjalan bis berhenti di sebuah warung. Di sini hampir semua bis sumber Group tujuan Yogja melakukan istirahat. Bus yang kami naiki berada di urutan ke 3. Kurang lebih 15 menit bispun kembali melanjutkan perjalanan. Bus dengan 3 crew yang semuanya masih muda ini berjalan standar saja. Sedkit banter tapi handling dari drivernya lumayan halus jika dibandingkan dengan W 7398 UY tadi. Karena capek dari semalam sudah berada di bis sayapun memilih untuk tidur.
Ternyata, Andry yang memang baru pertama kali naik bus Jogja Surabaya itu begitu menikmati perjalanannya. Dia sama sekali tidak tidur. Menjelang palur saya dibangunkan. Dia cerita bahwa bis ini lebih banter dari yang berangkat tadi. 2 bis sugeng rahayu di depannya dilahap abis. Sebuah Rosalia Indah juga takluk, kalo liat jamnya sih itu Rosin dar Jember atau dari Surabaya. Sugeng Rahayu PATAS Surabaya Solo Semarang juga tak berdaya dibuatnya. DIa juga mencerikan bagaimana proses mendahului si Rosalia Indah yang terbilang sanat berani. Saat Rosin mendahului truk dari kanan, bis itu langsung dilibas dari kiri oleh si W 7282 UY. Jam 00.50 kamipun turun di palur.
(sumber foto : nyomot di Kaskus)