Saat hari raya Idul Adha seperti ini saya selalu teringat kejadian waktu saya SD dulu. Jaman dulu orang berkurban tidak banyak. Di lingkungan warga (RW) tempat tinggal saya dulu paling banyak hanya menyembelih 4-6 ekor kambing untuk 1 RW. Keluarga saya adalah keluarga yang belum mampu untuk berkurban tetapi juga bukan keluarga yang berhak mendapatkan jatah daging kurban.
Di suatu idul adha saya bertekad membantu panitia penyembelihan hewan kurban yang kebetulan adalah guru ngaji saya dengan sedikit harapan ikut mendapat jatah daging kurban. Akhirnya saya dan teman2 yang lain kebagian untuk mencuci jeroan kambing di sungai. Setelah dibagi bagi ternyata tidak ada secuilpun daging kurban yang diberikan kepada saya. Akhirnya sayapun pulang ke rumah dengan menangis. Bapak saya tidak tega melihat saya menangis, akhirnya beliaupun membelikan saya 10 tusuk sate kambing.
Tapi jaman sekarang sudah berubah. Orang yang mampu berkurban semakin banyak. Idul adha sudah menjadi pesta besar bagi semua orang, sate dan olahan daging hamper pasti tersedia di meja makan setiap rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar